Glosarium Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketentuan Tunjangan Karyawan
Generasi X mengacu pada kelompok demografis yang lahir antara awal tahun 1960-an hingga awal tahun 1980-an, mengikuti generasi Baby Boomer dan mendahului generasi Milenial. Tahun yang tepat untuk mendefinisikan Generasi X dapat sedikit berbeda tergantung pada sumber dan definisi yang berbeda.
Generasi X tumbuh pada masa perubahan sosial dan teknologi yang signifikan. Mereka mengalami kemunculan komputer pribadi, menyaksikan kemunculan internet, dan dipengaruhi oleh pergeseran budaya seperti berakhirnya Perang Dingin dan munculnya globalisasi.
Anggota Generasi X sering kali menunjukkan karakteristik yang berbeda yang dibentuk oleh pola asuh mereka yang unik. Mereka dikenal dengan kemandirian dan kemandiriannya, karena banyak dari mereka yang dibesarkan dalam rumah tangga dengan dua orang tua atau orang tua tunggal. Generasi ini menghadapi tantangan ekonomi dan menyaksikan fluktuasi pasar kerja, yang menumbuhkan sifat pragmatis dan mudah beradaptasi.
Generasi X sering dikaitkan dengan rasa skeptis dan mempertanyakan otoritas dan institusi. Mereka tumbuh dewasa pada masa pergolakan sosial dan politik, termasuk peristiwa-peristiwa seperti skandal Watergate, krisis AIDS, dan resesi ekonomi. Pengalaman-pengalaman ini memengaruhi pandangan dunia mereka dan menumbuhkan pola pikir kritis.
Generasi X mengacu pada kelompok demografis yang mengikuti generasi Baby Boomers dan mendahului generasi Milenial. Ini adalah istilah generasi untuk individu yang lahir antara awal 1960-an dan awal 1980-an. Batasan yang tepat untuk Generasi X dapat sedikit berbeda tergantung pada sumber dan definisi yang berbeda.
Generasi X biasanya didefinisikan sebagai generasi yang lahir antara tahun 1965 dan 1980. Namun, rentang ini memiliki fleksibilitas, dan sumber yang berbeda dapat menggunakan tahun yang sedikit berbeda untuk mendefinisikan generasi.
Pada tahun ini, 2023, individu yang termasuk dalam Generasi X umumnya berusia antara 43 dan 58 tahun. Sekali lagi, rentang usia ini dapat bervariasi tergantung pada tahun yang digunakan untuk mendefinisikan generasi.
Generasi X sering disebut sebagai generasi yang "terlupakan" atau "diabaikan" karena telah dibayangi oleh generasi Baby Boomer dan Milenial yang lebih besar dan lebih banyak dibicarakan. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk besarnya jumlah generasi Baby Boomer dan perhatian media yang signifikan terhadap generasi Milenial dalam beberapa tahun terakhir.
Akibatnya, Generasi X terkadang terabaikan dalam diskusi dan liputan media, sehingga menimbulkan persepsi bahwa mereka diabaikan.
Istilah "Generasi X" dipopulerkan oleh sebuah buku berjudul "Generation X: Tales for an Accelerated Culture," oleh Douglas Coupland dan diterbitkan pada tahun 1991. Coupland menggunakan istilah ini untuk mewakili generasi yang tumbuh dewasa pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an.
Istilah "X" dipilih untuk melambangkan anonimitas yang dirasakan oleh generasi ini, karena mereka dipandang sebagai jembatan antara generasi Baby Boomer yang dominan dan generasi Milenial yang baru muncul.
Generasi X sering dicirikan oleh ciri-ciri dan pengalaman umum tertentu. Beberapa karakteristik utama meliputi:
Keinginan dan aspirasi individu dalam Generasi X dapat bervariasi, tetapi beberapa tema umum sering muncul. Generasi X biasanya mencari:
Penting untuk dicatat bahwa karakteristik dan keinginan ini adalah generalisasi, dan individu dalam Generasi X dapat memiliki perspektif dan tujuan yang beragam.
Ini adalah survei singkat yang dapat sering dikirim untuk memeriksa pendapat karyawan Anda tentang suatu masalah dengan cepat. Survei ini terdiri dari lebih sedikit pertanyaan (tidak lebih dari 10) untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Ini dapat diberikan secara berkala (bulanan / mingguan / triwulanan).
Mengadakan rapat berkala selama satu jam untuk obrolan informal dengan setiap anggota tim adalah cara terbaik untuk mendapatkan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi dengan mereka. Karena ini adalah percakapan yang aman dan pribadi, ini membantu Anda mendapatkan detail yang lebih baik tentang suatu masalah.
eNPS (employee Net Promoter score) adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menilai pendapat karyawan Anda tentang perusahaan Anda. Ini termasuk satu pertanyaan menarik yang mengukur loyalitas. Contoh pertanyaan eNPS meliputi: Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kami kepada orang lain? Karyawan menanggapi survei eNPS pada skala 1-10, di mana 10 menunjukkan bahwa mereka 'sangat mungkin' untuk merekomendasikan perusahaan dan 1 menandakan bahwa mereka 'sangat tidak mungkin' untuk merekomendasikannya.