โœจ Jangan sampai ketinggalan! Daftarkan diri Anda untuk mengikuti Webinar Apresiasi Karyawan yang dijadwalkan pada tanggal 29 Februari.๐ŸŽ–๏ธ
โœจ Jangan sampai ketinggalan! Daftarkan diri Anda untuk mengikuti Webinar Apresiasi Karyawan yang dijadwalkan pada tanggal 29 Februari.๐ŸŽ–๏ธ

Daftar sekarang

Webinar Langsung: Rahasia Membangun Roda Gila Pertumbuhan B2B2C yang Sukses
Simpan tempat Anda sekarang

Daftar Istilah Empuls

Glosarium Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketentuan Tunjangan Karyawan

Kunjungi Glosarium Sdm

Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI)

Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) adalah komponen penting dari tempat kerja modern yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan tempat semua karyawan merasa dihargai, dihormati, dan diberdayakan. Inisiatif DEI berfokus pada pengakuan dan merangkul latar belakang dan perspektif unik setiap individu, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap peluang dan sumber daya. Dengan memupuk budaya inklusivitas, organisasi dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, mendorong inovasi, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Apa yang dimaksud dengan DEI di tempat kerja?

Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) di tempat kerja mengacu pada kerangka kerja dan serangkaian praktik yang bertujuan untuk mengakui, menghargai, dan mendukung individu dari beragam latar belakang.

โ€

Inisiatif DEI berfokus pada penciptaan lingkungan di mana semua karyawan merasa diterima, dihargai, dan diberdayakan untuk berkontribusi secara penuh.

โ€

  • Keberagaman mencakup adanya perbedaan di antara individu, termasuk ras, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, dan status sosial ekonomi. Hal ini menekankan pentingnya perspektif dan pengalaman yang beragam dalam tenaga kerja.
  • Kesetaraan mencakup memastikan perlakuan yang adil, akses, dan peluang bagi semua karyawan. Hal ini termasuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang dapat menghalangi kelompok yang terpinggirkan untuk berhasil di tempat kerja.
  • Inklusi adalah tentang menumbuhkan budaya di mana semua karyawan merasa memiliki dan dapat mengekspresikan diri mereka yang sebenarnya. Hal ini mendorong partisipasi dan kolaborasi di antara berbagai kelompok, menciptakan rasa kebersamaan di dalam organisasi.
Dengarkan, kenali, berikan penghargaan, dan pertahankan karyawan Anda dengan perangkat lunak keterlibatan karyawan kami ย 

Apa contoh DEI di tempat kerja?

Contoh DEI di tempat kerja adalah perusahaan yang secara aktif merekrut kandidat dari kelompok yang kurang terwakili dan mengimplementasikan program bimbingan untuk mendukung kemajuan karier mereka. Misalnya, perusahaan teknologi dapat bermitra dengan organisasi yang berfokus pada peningkatan keragaman di bidang STEM untuk menarik talenta dari berbagai latar belakang. ย 

โ€

Selain itu, perusahaan dapat menyediakan sesi pelatihan tentang bias bawah sadar dan kompetensi budaya bagi semua karyawan untuk mendorong lingkungan yang inklusif. Contoh lainnya adalah pembentukan Kelompok Sumber Daya Karyawan (ERG) yang menyediakan wadah bagi karyawan dengan identitas yang sama (seperti perempuan, individu LGBTQ+, atau ras minoritas) untuk saling terhubung, berbagi pengalaman, dan mengadvokasi kebutuhan mereka di dalam organisasi. Inisiatif ini tidak hanya mempromosikan inklusi tetapi juga memberdayakan karyawan untuk berkontribusi pada tempat kerja yang lebih adil.

Apa saja manfaat DEI di tempat kerja?

Manfaat keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja adalah:

โ€

  • Peningkatan kinerja keuangan: Perusahaan dengan tenaga kerja yang beragam memiliki kemungkinan 35% lebih besar untuk mengungguli pesaing mereka dalam hal profitabilitas. Korelasi ini menyoroti keuntungan finansial dengan merangkul keragaman, kesetaraan, dan inklusi. โ€
  • Peningkatan inovasi: Organisasi dengan tim yang terdiri dari berbagai jenis kelamin 19% lebih produktif dan lebih mungkin memperkenalkan inovasi radikal, karena perspektif yang beragam berkontribusi pada pemecahan masalah yang kreatif. โ€
  • Menarik talenta: Sekitar 76% pencari kerja menganggap tempat kerja yang beragam sebagai faktor penting saat mengevaluasi calon pemberi kerja. Statistik ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memprioritaskan inisiatif DEI memiliki posisi yang lebih baik untuk menarik talenta terbaik. โ€
  • Kepuasan karyawan yang lebih tinggi: Sekitar 56% pekerja memandang investasi di DEI secara positif, dan banyak yang menyatakan bahwa mereka lebih suka bekerja di lingkungan yang memprioritaskan keberagaman dan inklusi. โ€
  • Peningkatan retensi karyawan: Perusahaan dengan praktik DEI yang kuat mengalami tingkat pergantian karyawan yang lebih rendah. Karyawan yang terlibat dan dihargai lebih kecil kemungkinannya untuk keluar, sehingga mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan. โ€
  • Pengambilan keputusan yang lebih baik: Tim yang beragam 87% lebih baik dalam mengambil keputusan, yang mengarah pada hasil bisnis yang lebih baik dan strategi organisasi yang lebih efektif (Manajemen Sumber Daya Manusia). โ€
  • Budaya tempat kerja yang positif: Inisiatif DEI menumbuhkan budaya saling memiliki, di mana karyawan merasa dihargai dan dihormati, yang mengarah pada semangat kerja dan kolaborasi yang lebih tinggi. โ€
  • Manfaat hukum dan kepatuhan: Menerapkan praktik DEI dapat membantu organisasi mematuhi persyaratan hukum yang terkait dengan diskriminasi dan kesempatan yang sama, sehingga mengurangi risiko tuntutan hukum.

Apa Peran SDM dalam Menerapkan Strategi DEI?

Sumber Daya Manusia (SDM) memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menerapkan strategi Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) di dalam organisasi. Tanggung jawab SDM dalam konteks ini meliputi:

โ€

  • Menetapkan kerangka kerja DEI: SDM bertanggung jawab untuk menciptakan strategi DEI yang komprehensif yang selaras dengan nilai dan tujuan organisasi. Hal ini mencakup penilaian kondisi keragaman saat ini di dalam organisasi, mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan, dan menetapkan tujuan yang terukur. โ€
  • Mempromosikan praktik rekrutmen yang inklusif: SDM memastikan bahwa proses rekrutmen bersifat inklusif dan bebas dari bias. Hal ini mencakup penyusunan deskripsi pekerjaan yang menarik kandidat yang beragam, memanfaatkan berbagai saluran perekrutan, dan menerapkan pelatihan bagi manajer perekrutan tentang bias yang tidak disadari. โ€
  • Menciptakan kebijakan yang inklusif: SDM meninjau dan merevisi kebijakan organisasi untuk mempromosikan inklusivitas, seperti kebijakan anti-diskriminasi, pengaturan kerja yang fleksibel, dan cuti melahirkan. Hal ini membantu menumbuhkan lingkungan di mana semua karyawan merasa dihargai dan dihormati. โ€
  • Mendukung kelompok sumber daya karyawan (ERG): SDM menyediakan sumber daya dan dukungan untuk ERG, yang merupakan kelompok yang dipimpin oleh karyawan yang mempromosikan manfaat keragaman dan inklusi di tempat kerja. Kelompok-kelompok ini menawarkan platform bagi karyawan untuk terhubung dan mengadvokasi kebutuhan mereka. โ€
  • Memantau dan mengukur kemajuan: SDM bertanggung jawab untuk melacak efektivitas inisiatif DEI melalui pengumpulan dan analisis data. Hal ini termasuk mengukur representasi keragaman, kepuasan karyawan, dan kesetaraan gaji, yang memungkinkan organisasi mengidentifikasi kesenjangan dan membuat keputusan yang tepat. โ€
  • Memupuk budaya inklusi: SDM memainkan peran penting dalam menumbuhkan budaya di mana keberagaman dirayakan dan perspektif yang berbeda dihargai. Hal ini melibatkan pengintegrasian prinsip-prinsip DEI ke dalam semua aspek siklus hidup karyawan, mulai dari proses orientasi hingga manajemen kinerja.

Apa saja program keberagaman dan inklusi terbaik?

Beberapa program keragaman dan inklusi terbaik adalah:

โ€

  • Pelatihan bias bawah sadar: Program yang mengedukasi karyawan tentang bias bawah sadar dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan dapat membantu menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif. โ€
  • Program bimbingan: Memasangkan karyawan dari kelompok yang kurang terwakili dengan mentor dapat memberikan dukungan dan bimbingan untuk kemajuan karier. โ€
  • Kelompok sumber daya karyawan (ERG): Mendukung ERG memungkinkan karyawan untuk terhubung berdasarkan identitas atau pengalaman yang sama, sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki. โ€
  • Pelatihan kepemimpinan inklusif: Program pelatihan bagi para pemimpin mengenai praktik kepemimpinan inklusif dapat membantu memastikan bahwa keberagaman dan inklusi diprioritaskan di semua tingkat organisasi. โ€
  • Pengaturan kerja yang fleksibel: Menerapkan kebijakan yang memungkinkan jadwal kerja yang fleksibel atau opsi kerja jarak jauh dapat membantu mengakomodasi kebutuhan karyawan yang beragam. โ€
  • Inisiatif perekrutan yang beragam: Merekrut secara aktif dari berbagai kelompok talenta dan menggunakan teknik perekrutan buta dapat membantu mengurangi bias dalam perekrutan. โ€
  • Penilaian DEI secara berkala: Melakukan penilaian rutin terhadap inisiatif DEI dan umpan balik dari karyawan dapat membantu organisasi mengukur kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Mengapa DEI penting?

Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) merupakan komponen penting untuk membina lingkungan tempat kerja yang sukses. Inisiatif DEI tidak hanya mendorong budaya saling menghormati di tempat kerja, tetapi juga mendorong inovasi dan kinerja bisnis. Ada banyak manfaat dari tempat kerja yang beragam dan inklusif. Tenaga kerja yang beragam menyatukan berbagai perspektif, yang mengarah pada peningkatan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah. ย 

โ€

Selain itu, DEI berkontribusi pada tingkat kepuasan dan retensi karyawan yang lebih tinggi, karena individu yang merasa dihargai dan diikutsertakan lebih mungkin untuk tetap bertahan di organisasi. Dalam lingkungan yang sadar sosial saat ini, memprioritaskan DEI juga meningkatkan reputasi dan kemampuan perusahaan untuk menarik talenta terbaik. Secara keseluruhan, DEI bukan hanya sebuah keharusan moral; DEI merupakan keunggulan strategis yang dapat berdampak signifikan terhadap kesuksesan dan keberlanjutan organisasi.

Survei denyut nadi karyawan:

Ini adalah survei singkat yang dapat sering dikirim untuk memeriksa pendapat karyawan Anda tentang suatu masalah dengan cepat. Survei ini terdiri dari lebih sedikit pertanyaan (tidak lebih dari 10) untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Ini dapat diberikan secara berkala (bulanan / mingguan / triwulanan).

Pertemuan empat mata:

Mengadakan rapat berkala selama satu jam untuk obrolan informal dengan setiap anggota tim adalah cara terbaik untuk mendapatkan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi dengan mereka. Karena ini adalah percakapan yang aman dan pribadi, ini membantu Anda mendapatkan detail yang lebih baik tentang suatu masalah.

eNPS:

eNPS (employee Net Promoter score) adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menilai pendapat karyawan Anda tentang perusahaan Anda. Ini termasuk satu pertanyaan menarik yang mengukur loyalitas. Contoh pertanyaan eNPS meliputi: Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kami kepada orang lain? Karyawan menanggapi survei eNPS pada skala 1-10, di mana 10 menunjukkan bahwa mereka 'sangat mungkin' untuk merekomendasikan perusahaan dan 1 menandakan bahwa mereka 'sangat tidak mungkin' untuk merekomendasikannya.

Berdasarkan tanggapan, karyawan dapat ditempatkan dalam tiga kategori berbeda:

  • Promotor
    Karyawan yang telah merespons positif atau setuju.
  • Pencela
    Karyawan yang bereaksi negatif atau tidak setuju.
  • Pasif
    Karyawan yang tetap netral dengan tanggapan mereka.

Mengapa ada reaksi keras terhadap DEI?

Alasan untuk reaksi balik terhadap DEI adalah:

โ€

  • Diskriminasi terbalik yang dirasakan: Beberapa orang percaya bahwa inisiatif DEI lebih mengutamakan kelompok tertentu daripada kelompok lainnya, sehingga menimbulkan klaim diskriminasi terbalik. Persepsi ini dapat menimbulkan ketegangan di antara karyawan. โ€
  • Polarisasi politik: DEI telah menjadi topik yang bermuatan politis, dengan perbedaan pendapat mengenai kebutuhan dan implementasinya. Polarisasi ini dapat menimbulkan perlawanan dari pihak-pihak yang menentang inisiatif DEI. โ€
  • Kesalahpahaman tentang tujuan DEI: Kurangnya pemahaman tentang tujuan dan manfaat DEI dapat menimbulkan skeptisisme atau penolakan. Beberapa karyawan mungkin melihat DEI sebagai bentuk rekayasa sosial daripada sarana untuk menciptakan tempat kerja yang lebih adil. โ€
  • Tantangan implementasi: Organisasi mungkin menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan inisiatif DEI secara efektif, yang menyebabkan frustrasi dan kekecewaan di antara karyawan. Jika upaya DEI dianggap dangkal atau tidak efektif, reaksi keras dapat terjadi. โ€
  • Ketakutan akan akuntabilitas: Beberapa karyawan mungkin khawatir bahwa inisiatif DEI akan menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap tindakan atau bias mereka, yang mengakibatkan ketidaknyamanan atau penolakan terhadap perubahan.

Bagaimana cara meningkatkan DEI di Tempat Kerja?

DEI di tempat kerja dapat ditingkatkan dengan cara-cara berikut.

โ€

  • Lakukan penilaian DEI: Mulailah dengan mengevaluasi kondisi keragaman, kesetaraan, dan inklusi saat ini di dalam organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, kelompok fokus, dan analisis data untuk mengidentifikasi kesenjangan dan area yang perlu ditingkatkan. โ€
  • Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas: Tetapkan sasaran DEI yang terukur yang selaras dengan misi dan nilai-nilai organisasi. Hal ini dapat mencakup target untuk perekrutan yang beragam, tingkat promosi, dan kepuasan karyawan. โ€
  • Menerapkan praktik perekrutan yang inklusif: Merevisi proses perekrutan untuk menghilangkan bias, seperti menggunakan teknik perekrutan buta dan memastikan panel wawancara yang beragam. Bermitra dengan organisasi yang mendukung kelompok yang kurang terwakili untuk memperluas kumpulan talenta. โ€
  • Berikan pelatihan dan pendidikan: Tawarkan program pelatihan agar semua orang menyadari bias bawah sadar, kompetensi budaya dan kepemimpinan yang inklusif. Hal ini akan mendidik pegawai dan manajemen tentang pentingnya DEI dan cara membina lingkungan yang inklusif. โ€
  • Mendukung kelompok sumber daya karyawan (ERG): Mendorong pembentukan ERG yang menyediakan platform bagi karyawan dengan identitas atau pengalaman yang sama untuk terhubung, berbagi sumber daya, dan mengadvokasi kebutuhan mereka di dalam organisasi. โ€
  • Mendorong dialog terbuka: Ciptakan ruang yang aman bagi karyawan untuk mendiskusikan topik-topik terkait DEI, berbagi pengalaman, dan memberikan umpan balik. Secara teratur meminta masukan dari karyawan tentang inisiatif DEI dan menyesuaikan berdasarkan umpan balik mereka. โ€
  • Memantau dan mengukur kemajuan: Secara teratur menilai efektivitas inisiatif DEI melalui survei, metrik kinerja, dan audit keragaman. Gunakan data ini untuk menyempurnakan strategi dan menunjukkan akuntabilitas.

Bagaimana cara mempromosikan Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusi di tempat kerja?

DEI di tempat kerja dapat dipromosikan dengan cara-cara berikut:

โ€

  • Komitmen kepemimpinan: Pastikan bahwa kepemimpinan secara nyata berkomitmen terhadap DEI dengan menetapkan nada dari atas. Para pemimpin harus secara aktif berpartisipasi dalam inisiatif DEI dan bertanggung jawab di tempat kerja untuk kemajuan. โ€
  • Membuat kebijakan yang inklusif: Kembangkan dan terapkan kebijakan yang mendorong kesetaraan dan inklusi, seperti pengaturan kerja yang fleksibel, kebijakan anti-diskriminasi, dan praktik pengupahan yang adil. โ€
  • Rayakan keragaman: Mengenali dan merayakan acara budaya, bulan-bulan warisan budaya, dan tonggak keberagaman untuk mendorong kesadaran dan penghargaan terhadap latar belakang yang berbeda di tempat kerja. โ€
  • Menumbuhkan budaya saling memiliki di tempat kerja: Dorong perilaku yang mendorong rasa memiliki dan inklusi, seperti mendengarkan secara aktif, empati, dan menghormati perbedaan pendapat. Ciptakan budaya tempat kerja di mana semua karyawan merasa nyaman untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya. โ€
  • Terlibat dalam penjangkauan masyarakat: Bermitra dengan organisasi dan komunitas lokal untuk mempromosikan keragaman dan inklusi di luar tempat kerja. Hal ini dapat mencakup program magang, program bimbingan, dan beasiswa untuk kelompok yang kurang terwakili. โ€
  • Mengkomunikasikan upaya DEI: Mengkomunikasikan tujuan, inisiatif, dan kemajuan DEI organisasi secara teratur kepada semua karyawan. Transparansi menumbuhkan kepercayaan dan mendorong keterlibatan karyawan dalam upaya DEI.

Tautan Cepat

Solusi Keterlibatan Karyawan
Daftar Istilah