Analisis Budaya mengacu pada penerapan metode dan alat analisis untuk mempelajari dan memahami budaya organisasi. Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, kepercayaan, perilaku, dan norma yang dianut bersama di tempat kerja. Analisis Budaya melibatkan penggunaan pendekatan berbasis data untuk mendapatkan wawasan tentang berbagai aspek budaya organisasi.
Komponen analisis budaya:
Analisis budaya mengacu pada penggunaan teknik dan teknologi analisis data untuk mempelajari dan memahami fenomena budaya. Bidang interdisipliner ini menggabungkan elemen-elemen ilmu data, ilmu sosial, dan studi budaya untuk menganalisis dan menginterpretasikan pola, tren, dan perilaku dalam berbagai konteks budaya.
Menganalisis metrik budaya organisasi:
Peran umpan balik karyawan dalam analisis budaya:
Memastikan penggunaan data analisis budaya secara etis:
Memanfaatkan teknologi dan analisis data dalam penilaian budaya:
Frekuensi analisis budaya bervariasi di antara organisasi, dan pendekatan yang ideal tergantung pada faktor-faktor seperti tujuan organisasi, ukuran, dan laju perubahan budaya. Beberapa organisasi melakukan analisis budaya setiap tahun, sementara yang lain mungkin memilih penilaian yang lebih sering, seperti triwulanan atau setengah tahunan. Kuncinya adalah mencapai keseimbangan yang memungkinkan wawasan yang berarti tanpa menyebabkan kelelahan survei di antara karyawan.
Metode pengumpulan data:
Menilai dampak dari inisiatif budaya:
Ini adalah survei singkat yang dapat dikirim secara berkala untuk mengetahui pendapat karyawan Anda tentang suatu masalah dengan cepat. Survei ini terdiri dari lebih sedikit pertanyaan (tidak lebih dari 10) untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Survei ini dapat diberikan secara berkala (bulanan/mingguan/triwulanan).
Mengadakan pertemuan berkala selama satu jam untuk mengobrol secara informal dengan setiap anggota tim adalah cara terbaik untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka. Karena ini adalah percakapan yang aman dan pribadi, ini membantu Anda mendapatkan detail yang lebih baik tentang suatu masalah.
eNPS (skor Net Promoter karyawan) adalah salah satu cara yang paling sederhana namun efektif untuk menilai pendapat karyawan tentang perusahaan Anda. Ini mencakup satu pertanyaan menarik yang mengukur loyalitas. Contoh pertanyaan eNPS antara lain: Seberapa besar kemungkinan Anda akan merekomendasikan perusahaan kami kepada orang lain? Karyawan menjawab survei eNPS dengan skala 1-10, di mana 10 menunjukkan bahwa mereka 'sangat mungkin' merekomendasikan perusahaan dan 1 menunjukkan bahwa mereka 'sangat tidak mungkin' merekomendasikannya.
Mengadaptasi strategi budaya melalui wawasan dari analisis budaya:
Contoh indikator kinerja utama (KPI) analisis budaya:
Kontribusi analisis budaya terhadap pengambilan keputusan strategis:
Analisis prediktif dalam meramalkan tren budaya: